Keterampilam
Untuk Berinteraksi Dengan Orang Lain
Oleh
: Doddy Hidayat, S.E.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan dan
pengamanan, seorang Anggota Satpam
akan selalu berhubungan dengan orang lain,
baik itu klien, staff,
karyawan /pekerja, nasabah, pelanggan, suplier, tamu,
aparat, atasan maupun rekan kerja.
Keterampilan dasar perorangan ini melekat pada
setiap individu anggota satpam, keterampilan tersebut diantaranya adalah keterampilan
mengamati, menjelaskan, mendengar, bertanya, meringkas dan memberikan umpan
balik/feedback. Keterampilan ini apabila difahami dan terus dilatih akan
membentuk sikap, tingkah laku dan perbuatan yang menunjang keberhasilan
pelaksanaan tugas pengamanan, penertiban dan pelayanan pengamanan.
Setelah mempelajari Modul IPS ini diharapkan
anggota satpam memahami pengertian Inter
Personal Skills dan memiliki keterampilan mengamati, menggambarkan,
mendengarkan, bertanya, meringkas, memberikan umpan balik/feedback.
Pengertian
– pengertian :
1. Inter Personal Skills
“Inter”
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah “Antar”, “Personal” adalah “Pribadi” sedangkan “Skills” adalah “Keterampilan-keterampilan”. Definisi
dari Inter Personal Skills dalam hubungannya dengan tugas pengamanan anggota
Satpam adalah “Keterampilan-keterampilan
yang harus dimiliki oleh seorang Satpam didalam berhubungan dengan orang lain”.
2. Data/fakta
Data adalah
sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih bersifat mentah,
sehingga memerlukan adanya suatu pengolahan. Data/fakta bisa berwujud suatu
keadaan/kejadian, gambar, suara, huruf, angka, bahasa ataupun simbol-simbol.
3. Informasi
bisa disebut
sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data yang bisa memberikan
keterangan yang bermanfaat bagi penggunanya.
4. Teknik Piramida Terbalik adalah mengamati atau
menjelaskan sesuatu dilihat secara garis besarnya / hal umumnya dulu, baru
kemudian mengerucut ke hal-hal yang lebih khusus / lebih detil.
Keterampilan
Dan Latihan Inter Personal Skills
1. Keterampilan Mengamati
Yang dimaksud
mengamati adalah memperhatikan, melihat, mengawasi. Jadi pengertian
Keterampilan Mengamati (Observation Skills) adalah “Suatu keterampilan yang
dimiliki seseorang untuk mampu melihat dan memperhatikan suatu objek tertentu
yang dilakukan secara teliti dan Seksama, tanpa menganalisanya”.
Objek pengamatan
yang dilakukan oleh seorang anggota satpam pada saat melaksanakan tugas
penjagaan dan patroli adalah orang (perorangan atau kelompok), area/lingkungan,
kegiatan atau situasi yang tengah berkembang.
Tugas pengamatan
ini dilaksanakan untuk :
a. Pengawasan.
Kegiatan ini
dilaksanakan pada saat anggota melaksanakan penjagaan di Pos Jaga / Pos Pantau
dan pada saat anggota melaksanakan patroli area untuk menemukan orang mencurigakan
atau situasi yag berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, ketertiban dan
situasi / kegiatan yang berbahaya (sifatnya pencegahan).
b. Mengumpulkan bahan keterangan (baket).
Dilaksanakan
ketika dibutuhkan bahan keterangan untuk menyelesaikan suatu kasus atau
antisipasi suatu kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
Contoh :
1). Antisipasi kerusuhan.
2). Antisipasi demo.
3). Dll.
Dengan menguasai
keterampilan pengamatan, maka anggota satpam mampu menyimpan fakta yang dilihat
dalam ingatan untuk dilaporkan ke atasan sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan atau pembuatan suatu kebijakan pengamanan sehingga sangat penting
sekali anggota satpam mampu memberikan data yang sesuai fakta sehingga atasan
tidak salah dalam membuat keputusan atau kebijakan pengamanan.
Bentuk pengamatan
dapat dilakukan dengan cara :
a. Tidak turut serta (Non Participation).
Dalam hal ini
anggota satpam bersikap sebagai orang luar yang kehadirannya terpisah dan tidak
mengganggu objek yang diamatinya, kegiatan ini bisa dilakukan dari Pos Jaga/Pos
Pantau.
b. Turut serta (Participation).
Bentuk pengamatan
ini dilaksanakan dengan cara pengamanan tertutup (pamtup) dan turut serta dalam
kegiatan / situasi yang sedang diamati. Anggota satpam dapat mengambil peran
yang disesuaikan dengan situasi di lapangan.
Keuntungan
melaksanakan pengamatan dengan cara turut serta, adalah :
a. Mengetahui inti permasalahan yang sebenarnya
pada saat observasi.
b. Karena turut serta dalam kegiatan / situasi,
maka orang tidak akan curiga.
c. Memungkinkan mendapat bahan keterangan yang
lebih mendalam.
d. Dapat mengumpulkan baket yang nampaknya tidak
penting / tidak berhubungan yang bisa saja sangat berguna di masa yad.
Ketentuan
Mengamati :
a. Konsentrasi
Konsentrasi
adalah memusatkan perhatian terhadap sesuatu, didalam hal ini adalah memusatkan
perhatian pada objek yang kita amati, baik orang ataupun area jaga.
b. Hindari hal-hal yang akan membuat perhatian
kita teralihkan pada saat melaksanakan pengamatan, misalnya HP (atau peralatan
lainnya yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti TV, Radio, dll),
merokok, makan, minum, dll.
c. Teliti
Yang dimaksud
dengan teliti adalah : Cermat, Seksama dan Hati-hati. Teliti berarti juga
memperhatikan secara rinci / detil.
d. Dari umum ke khusus
Teknis pengamatan
adalah “ Piramida Terbalik” pertama-tama
kita amati objek secara umum dan kemudian semakin rinci / detil (khusus).
e. Tidak berpersepsi
Persepsi adalah
penilaian kita terhadap objek yang kita amati, ketika kita berpersepsi (menilai
objek) maka akan ada bias/prasangka yang akan berpengaruh pd penilaian.
f. Sesuai fakta
Hasil pengamatan
harus sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Sebagai anggota Satpam kita
tidak boleh menambah /mengurangi /menyembunyikan data, informasi atau
keterangan kejadian kepada atasan kita.
g. Jarak yang cukup
Jarak yang jauh
dapat menyebabkan Satpam tidak bisa mengamati objek pengamatan dengan jelas,
untuk itulah seorang Satpam harus bisa menentukan jarak yang ideal untuk
melksanakan pengamatan dengan baik.
h. Posisi yang tepat
Untuk
melaksanakan pengamatan yang baik, seorang Anggota Satpam harus bisa
menempatkan diri / standby di area yang memiliki jarak pandang memadai.
sehingga anggota Satpam dapat mengamati keseluruhan objek pengamatan dengan
jelas.
i. Adanya alat bantu
Pelaksanaan
pengamatan dapat dibantu dengan peralatan seperti teropong, alat rekam, alat
tulis, dll.
Contoh penerapan
:
a. Anggota berperan sebagai konsumen untuk
memantau aktifitas pencurian / pengutilan di suatu super market.
b. Anggota berperan sebagai nasabah untuk
memantau aktifitas orang-orang yang dicurigai akan melakukan kejahatan di
banking hall.
c. Anggota berperan sebagai penonton untuk
memantau aktifitas pencopetan di suatu kegiatan massa.
Latihan Mengamati
:
Amati foto
dibawah ini selama 3 menit, kemudian tuliskan hasil pengamatan tanpa melihat
lagi ke foto ini.
Diskusikan hasil
pengamatan tadi, berapa banyak yang dapat diingat oleh pengamat, apakah sesuai
dengan fakta?
Keterampilan
Menjelaskan (Menggambarkan - Describing Skills)
Pengertian Keterampilan menjelaskan adalah
“Suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk membayangkan, melukiskan,
atau menceritakan tentang sesuatu baik objek maupun peristiwa (kejadian) yang
merupakan hasil dari pengamatan, dan disampaikan dalam bahasa lisan, tulisan,
atau simbol-simbol sehingga orang lain mengerti tentang apa yang
disampaikannya”.
Dengan menguasai keterampilan menjelaskan ini
diharapkan, anggota satpam mampu untuk :
a. Menjelaskan suatu objek atau kejadian /
peristiwa secara sistematis, dari hal-hal yang bersifat umum sampai mendetail
dan rinci, sehingga dapat dimengerti oleh orang lain.
b. Menyampaikan penjelaskan melalui pembicaraan
yang jelas dan menggunakan Bahasa yang dimengerti (Bagaimana berkomunikasi
dengan baik dapat dipelajari di Modul Penerapan Teori Dasar Komunikasi dan
Negoisasi Bagi Satpam.
c. Menciptakan suasana yang baik sehingga proses
komunikasi berjalan dengan lancar.
Ketentuan dalam menjelaskan :
a. Menguasai materi
Untuk bisa
menggambarkan / menjelaskan suatu hasil pengamatan, maka seorang Satpam harus
menguasai objek yang akan disampaikannya terlebih dahulu. Apabila seorang
anggota Satpam tidak menguasai objek yang akan disampaikannya, maka akan terjadi
kerancuan dan bias sehingga data/informasi/keterangan tentang suatu objek tidak
bisa disampaikan dengan baik.
b. Menyamakan persepsi.
Salah satu syarat
untuk berkomunikasi yang efektif dan efisien adalah adanya kesamaan persepsi
tentang Bahasa, kalimat atau symbol-simbol yang akan disampaikan.
c. Sistematis
Sistematis
berarti tertata, teratur, sesuai dengan urutan, selalu menjelaskan dari hal
umum lebih dahulu baru ke hal yang lebih khusus/detil. Apa yang seorang Satpam
sampaikan harus tertata dan terurut dengan benar. Suatu laporan kejadian
apabila disampaikan dengan meloncat-loncat tidak terurut akan sulit untuk
difahami.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
orang lain.
Didalam
penyampaian hasil pengamatan, harus dipertimbangkan apakah orang yang menerima
data/ informasi/ keterangan bisa memahami bahasa yang kita sampaikan atau
tidak. Seorang Satpam yang baik tidak akan menggunakan istilah-istilah keamanan
atau bahasa sandi-sandi radio ketika memberikan laporan kepada staff perusahaan
yang tidak memahami istilah-istilah dibidang keamanan. Pada saat menyampaikan
hasil pengamatan secara lisan, anggota Satpam harus menyampaikannya dengan
intonasi suara yang jelas dan bisa juga menggunakan penekanan-penekanan kata
sehingga hal-hal penting bisa digarisbawahi.
e. Menggunakan Alat Bantu
Daya serap atau
daya tangkap seseorang didalam menerima penjelasan belum tentu sama, orang juga
memiliki daya ingat yang berbeda, untuk memudahkan pemahaman terhadap yang
digambarkan dapat menggunakan alat bantu.
f. Konsentrasi.
Contoh penerapan keterampilan menjelaskan :
a. Laporan langsung kepada atasan mengenai
situasi dan kondisi yang terjadi.
b. Pembuatan kronologis kejadian pada Berita
Acara Kejadian (BAK).
Latihan
Keterampilan Menjelaskan / Menggambarkan :
a. Perhatikan gambar di bawah (Gambar 2) ini
selama 2 menit,
b. Jelaskan gambar tadi ke seorang rekan.
c. Minta rekan anda untuk menggambar ulang
gambar tsb di dalam selembar kertas tanpa melihat gambar 2 ini, buatlah gambar
hanya berdasarkan penjelasan anda.
d. Setelah selesai bandingkan hasilnya.
Keterampilan
Mendengarkan
Didalam berinteraksi dengan orang lain,
keterampilan mendengarkan sangat penting, apabila salah dalam mendengarkan kita
akan salah dalam menerima informasi atau menerima perintah sehingga salah pula
dalam bertindak.
Pengertian Keterampilan Mendengarkan adalah
“Suatu ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk menangkap, atau menyerap suara
(bunyi) dengan menggunakan indera telinga secara teliti dan cermat,
menyimpannya dalam ingatan sehingga mampu menyampaikannya secara benar”.
Ketentuan Mendengarkan :
a. Konsentrasi
b. Jarak yang cukup dengan sumber suara
Dalam membuat
jarak dengan sumber suara / orang yang berbicara kepada kita, harus
dipertimbangkan “Zona Pribadi” seseorang, Zona pribadi adalah jarak yang cukup
(lk 1 mtr) / tidak terlalu dekat, yang akan tetap membuat orang lain merasa
nyaman.
c. Menciptakan suasana yang nyaman dalam
mendengarkan sesuatu.
Usahakan kita
menghilangkan atau minimal mengurangi gangguan seperti suara nada HP, suara
music, suara bising sekitar, dll.
d. Tidak berpersepsi (sesuai fakta)
Tidak
mengira-ngira / menebak-nebak mengenai apa yang didengar.
e. Alat bantu (catatan)
Pada dasarnya
manusia mempunyai daya ingat yang cukup baik, tetapi untuk menjaga agar pesan /
informasi yang kita terima tidak salah, maka alat bantu catatan akan sangat
berguna. Biasakalah untuk selalu membawa alat tulis dan menggunakan catatan
untuk kelancaran tugas Satpam.
f. Menyimpan sesuatu yang didengar dalam
ingatan.
Latihan keterampilan mendengarkan :
a. Tes kemampuan telinga dengan cara tempelkan
jari telunjuk dengan jempol, gesek-gesekan dekat di telinga mendekat dan
menjauh, apakah suara gesekan dapat terdengar dengan jelas?
b. Latihan mendengar dan mengingat secara
mandiri:
1). Dengarkan suatu rekaman (Pidato, ceramah atau
dengarkan Modul Pelatihan Satpam di Youtube tanpa melihat presentasinya).
2). Ingat – ingat apa saja fakta/data/informasi
yang didapat tanpa mencatatnya.
3). Ulangi sehingga 3 kali sehingga kita bisa
melihat perkembangan banyaknya data/fakta/informasi apa yg kita ingat.
Keterampilan
Bertanya
Untuk memperoleh keterangan atau penjelasan
yang asalnya tidak diketahui atau tidak dimengerti seseorang harus bertanya,
tetapi tidak semua orang memiliki keterampilan bertanya sehingga jawaban yang
diharapkannya tidak didapatkan.
Keterampilan Bertanya itu sendiri adalah
“Suatu ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk meminta keterangan atau
penjelasan kepada seseorang untuk mendapatkan informasi tentang apa yang belum
dimengerti”.
Ketentuan Bertanya :
a. Konsentrasi
b. Menguasai materi
Penting untuk
menguasai materi karena tanpa manguasai materi pertanyaan yang kita ajukan akan
ngawur.
c. Menyusun daftar pertanyaan
Apabila belum
diberi kesempatan untuk bertanya, maka kita bisa menuliskan pertanyaan yang
akan kita sampaikan untuk ditanyakan pada saat kesempatan bertanya diberikan.
d. Artikulasi dan Intonasi suara jelas.
Belum tentu
pertanyaan yang kita ajukan dapat dimengerti atau diterima dengan jelas,
sehingga penanya perlu konfirmasi apakah pertanyaannya dapat dimengerti dengan
jelas atau tidak?
e. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
orang yang ditanyai.
f. Menciptakan suasana yang baik dan mendukung
sehingga tidak ada dampak psikologis bagi orang yang ditanya (Tidak merasa
ditekan).
Agar dapat bertanya dengan baik, kita harus
mengetahui tujuan bertanya dengan memahami jenis - jenis Kalimat Tanya, yaitu :
a. Kalimat tanya klarifikasi & konfirmasi
Klarifikasi dan
konfirmasi adalah kalimat pertanyaan untuk penegasan dan mengukuhkan sesuatu
hal yang sebelumnya sudah diketahui oleh
penanya kepada seseorang.
Contoh : Apakah
saudara kenal dengan Bpk Anu?
b. Kalimat tanya retoris
Kalimat tanya
retoris adalah kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban atau tanggapan
langsung, biasanya dilakukan dalam pidato, orasi atau khutbah.
Contoh : Bukankah
kita ini adalah umat manusia?
c. Kalimat tanya tersamar
Kalimat tanya
yang mengacu pada berbagai maksud yang tersembunyi.
Contoh : Bukankan
kita semua sudah tahu siapa pelakunya?
d. Kalimat tanya biasa
Kalimat tanya
untuk menggali informasi, biasanya menggunakan 5W+1H atau Si-A-Di-De-Men-Ba-Bi.
Bentuk Pertanyaan Biasa (Si-A-Di-De-Men-Ba-Bi)
:
a. Si – Siapa? : untuk menanyakan orang-orang
atau pihak yang terlibat (Pelaku atau Korban).
b. A – Apa? : untuk menanyakan segala sesuatu
yang berkaitan dengan isi atau pokok bahasan
c. Di – Dimana? : untuk menanyakan tempat
berlangsungnya suatu peristiwa.
d. De – Dengan Apa/Siapa? : menanyakan
menggunakan apa atau menanyakan rekan.
e. Men – Mengapa? : untuk menanyakan sebab atau
alasan terjadinya sesuatu.
f. Ba – Bagaimana? : untuk menanyakan cara atau
proses terjadinya.
g. Bi – Bilamana? : menanyakan waktu.
Dalam teori lainnya dikenal juga 6 Jenis
Pertanyaan berdasarkan bagaimana pertanyaan tersebut diajukan :
a. Pertanyaan Terbuka.
Diajukan untuk
meminta informasi sebanyak mungkin, si penjawab diberikan kebebasan
seluas-luasnya untuk mengemukakan apa yg diketahuinya.
b. Pertanyaan Tertutup.
Pertanyaan yang
mengharapkan satu jawaban pasti, ya atau tidak.
c. Pertanyaan Berurutan.
Pertanyaan yang
diajukan secara bertubi-tubi tanpa menunggu jawaban dari pertanyaan terlebih
dahulu digunakan untuk menekan orang yang ditanya.
d. Pertanyaan Mengarahkan.
Pertanyaan yang
jawabannya sudah diketahui sebelumnya, penanya mengarahkan jawaban yang
diinginkannya.
e. Pertanyaan Hipotetik.
Pertanyaan
pengandaian.
f. Pertanyaan Retorik.
Latihan Keterampilan Bertanya :
a. Lakukan dengan berpasangan.
b. Tentukan salah satu sebagai penanya, lakukan
dengan berhadap-hadapan.
c. Tanyakan pertanyaan – pertanyaan mengenai
kegiatannya selama 3 hari kebelakang, gali urutan kejadiannya dengan
menggunakan Bentuk Pertanyaan Biasa (Si-A-Di-De-Men-Ba-Bi).
d. Latih kemampuan bertanya dengan mempraktekan
jenis-jenis pertanyaan.
e. Lakukan bergantian dan evaluasi hasilnya.
Ketrampilan
Meringkas
Setelah kita mendapatkan informasi baik dari
apa yang kita baca atau dari yang kita dengar, maka kita dituntuk untuk bisa
meringkas dan menarik inti dari informasi tsb dan mampu melaporkannya baik secara lisan maupun tulisan.
Keterampilan Meringkas adalah “Suatu
keterampilan yang dimiliki seseorang untuk memendekkan cerita, pembicaraan,
berita / informasi, laporan dan sebagainya, dengan cara mengambil intisarinya
saja tanpa mengurangi arti dan maksud dari cerita, pembicaraan, berita /
informasi maupun laporan tersebut”.
Meringkas tidak sama dengan menyimpulkan,
menyimpulkan merupakan kegiatan untuk menganalisa / menilai.
Dengan menguasai keterampilan meingkas ini,
diharapkan :
a. Dapat menarik inti dari setiap berita /
informasi / laporan.
b. Meringkas sesingkat mungkin, akurat dan mudh
dimengerti orang lain.
c. Mengemukakan hasil ringkasannya dengan Bahasa
yg mudah dimengerti orang lain.
d. Membedakan meringkas dan menyimpulkan.
e. Menyadari adanya perbedaan persepsi orang
yang menerima atau membaca hasil ringkasan.
Ketentuan Meringkas :
a. Konsentrasi
b. Sistematika
Berdasarkan
fakta-fakta dan disusun secara terurut.
c. Intisari
Yang dimaksud
intisari adalah hal-hal pokok / penting saja. Hal-hal yang tidak memiliki
informasi / data yang berhubungan (penting /berguna) tidak perlu dimasukan
kedalam ringkasan.
Latihan Keterampilan Meringkas :
a. Bacalah suatu artikel di suratkabar atau
media berita lain.
b. Setelah selesai, buatlah ringkasan dari apa yg
dibaca.
c. Bandingkan hasilnya dengan rekan yang lain.
Keterampilan
Memberikan Umpan Balik
Dalam berorganisasi termasuk dalam institusi
pengamanan, kita akan melihat kekurangan / kelemahan dari orang lain yang
sebetulnya bisa diperbaiki untuk mengembangkan kemampuan kinerja maupun sifat
kepribadiannya. Tentu saja untuk menyampaikan apa yg perlu diperbaiki ini
memerlukan keterampilan tersendiri, yakni keterampilan memberikan umpan balik.
Pengertian Keterampilan Memberikan Umpanbalik
(Feedback) adalah “Suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk
menyampaikan sesuatu hal kepada orang lain tentang apa yang dilihat, atau
didengarkan dari tindakan orang tersebut, sehingga apa yang disampaikan itu
dapat dijadikan perangsang atau pendorong bagi orang tersebut untuk dapat
melakukan tindakan yang lebih baik di masa mendatang”.
Yang harus disadari dalam memberikan umpan
balik adalah :
a. Memberikan umpan balik bukan (berbeda dengan)
memberikan nasihat.
b. Kesukaran-kesukaran dalam memberikan umpan
balik.
1). Ada rasa segan.
2). Belum tentu orangnya menerima dengan lapang
dada.
Untuk bisa memberikan umpan balik yang bisa
mengembangkan kepribadian orang lain, maka umpan balik diberikan tanpa :
a. Mengkritik.
b. Menyinggung perasaan orang lain.
c. Menilai kepribadian, cara pikir dan tindakan
orang lain.
d. Memberikan masukan tanpa menambahkan penilaian
/ persepsi pribadi.
Ketentuan Memberikan Umpanbalik:
a. Bertujuan untuk pengembangan diri bagi
penerima umpanbalik.
b. Terampil mengamati dan mendengarkan.
c. Masalah yang disampaikan adalah masalah yg
spesifik / khusus bukan masalah umum.
d. Berdasarkan fakta (tidak berpersepsi) dan menggunakan Bahasa yg
baik.
e. Dilakukan secara langsung.
f. Waktu yang tepat (sesegera mungkin, tidak
ditunda-tunda).
g. Masalah yg disampaikan harus objektif.
Latihan Keterampilan Memberikan Umpanbalik:
a. Latihan dilaksanakan berkelompok.
b. Salah seorang mempraktekan suatu prosedur
kerja / instruksi kerja.
c. Anggota yg lein mengamati.
d. Setelah selesai masing-masing anggota
memberikan umpan balik atas apa yg dilihatnya dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan dalam memberikan umpan balik.
Anggota yang mempunyai keterampilan antar persona yg baik, akan terlihat menonjol
dibandingkan dengan anggota Satpam yang lainnya. Hal ini akan sangat
berpengaruh bagi perjalanan karir seorang Anggota Satpam, apabila terlihat
memiliki kemampuan yang lebih, maka anggota tsb akan mudah terpilih apabila ada
kekosongan Danru / Koordinator.
Seorang Danru / Koordinator yang tidak
menguasai Inter Personal Skills akan kesulitan melaksanakan fungsinya. Untuk itulah kita harus selalu mau untuk belajar.
Referensi
a. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2007 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah.
b. Surat Keputusan Kapolri NO.POL. : SKEP/49/VI/2009
Tanggal 3 Juni 2009 Tentang Naskah Sementara Bahan Ajaran Pelatihan Kualifikasi
Gada Pratama Bagi Anggota Satuan Pengamanan
Hatur nhun Ilmunya sangat bermanfaat buat saya...Jzzklloh
BalasHapusTerima Kasih sudah membaca blog Saya.
HapusTerima kasih banyak komandan sangat bermanpaat bagi kami sebagai anggota satpam yang di tugaskan di area masing2 NSA semakin jaya
BalasHapusTerima kasih sudah membaca blog saya
HapusTerima kasih atas ilmu dan informasinya
BalasHapusSangat bermanfaat dan membantu sekali dalam pengembangan pengetahuan sebagai petugas satuan pengamanan.
Salam corsa satu jiwa BUMAME jaya.
Terima kasih sudah membaca blog saya
Hapus