Kamis, 02 Mei 2019

DASAR PSIKOLOGI MASSA



 Mengenali Macam – macam Prilaku dan Sifat Massa
Serta Prosedur Didalam Menangani Demo Massa/Karyawan

Oleh : Doddy Hidayat, S.E.

SIMULASI PENANGANAN DEMO MASSA/KARYAWAN PERLU DILAKUKAN
 UNTUK MENGUJI PROSEDUR



Sifat pengamanan dan penertiban yang dilakukan oleh seorang anggota satpam adalah pencegahan (Preventife), mencegah terjadinya berbagai macam ganguan, ancaman dan resiko. Gangguan dan ancaman ini bisa datang dari orang lain, baik sebagai individu maupun berbentuk kelompok (massa).

Penanganan terhadap gangguan yang berasal dari massa tentu saja berbeda dari penanganan gangguan yang dilakukan secara individual. Apabila anggota satpam menghadapi massa yang terus bertambah, maka anggota satpam tidak bisa bergerak sendiri, pihak kepolisian harus mengambil peranan utama didalam penanganan massa yang terus bergerak dinamis, dan perlu diingat bahwa peran anggota satpam adalah sebagai unsur pembantu kepolisian.

Definisi Psikologi
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:
a.   Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
b.  Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
c.   Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Definisi Massa
Massa menurut Gustave Le Bon (yang dapat dipandang sebagai pelopor dari Psikologi Massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu, karena minat dan kepentingan yang sementara pula. Misal orang yang melihat pertandingan sepak bola, orang melihat bioskop dan lain sebagainya.

Definisi Psikologi Massa
Berdasarkan kamus lengkap psikologi, psikologi massa adalah pembelajaran mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan luas. Sedangkan menurut Chaplin (1972), psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam kelompok yang terorganisir secara longgar (loosely organized group).

Macam-macam Kelompok (Massa)
Massa menurut Mennicke (1948) dibedakan antara massa abstrak dan massa konkrit.

Massa Abstrak adalah sekumpulan orang yg belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan tertentu. Terbentuk karena : ada kejadian yg menarik, ancaman terhadap individu dan adanya kebutuhan yg tidak terpenuhi.

Massa Konkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri :
a.   Adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya.
b.  Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri dan sebagainya.
c.   Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu.

Antara massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang  atau berubah menjadi konkrit, dan sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan massa abstrak bubar tanpa adanya bekas. 

Apa yang dikemukakan oleh Gustave Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.

Sifat-sifat Massa
Massa mempunyai sifat-sifat antara lain, yaitu:
a.   Impulsif, ini berarti massa itu akan mudah terpancing untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama.
b.  Mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka harus dihindari hal-hal yang dapat menyinggung perasaan massa yang bersangkutan.
c.   Sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dari luar.
d.  Tidak rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
e.   Adanya social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan apabila ada sekumpulan orang :
a.   Apakah terjadi kebangkitan emosi massa yang sangat kuat? Bisa melalui yel-yel dan gerakan yang dapat menyinggung harga diri kelompok lain.
b.  Apakah ada pemicu yang dapat membahayakan dilingkungan seperti sajam, batu, pentungan, dll.
c.   Apakah ada provokator yang terorganisir?
d.  Bagaimana dengan keadaan cuaca?
e.   Apakah kelompok massa yang muncul bersifat sesaat atau sudah kronis?
f.   Apakah ada dua kelompok atau lebih yang bersebrangan?
g.   Apakah ada motif dasar? (Sangat berbahaya apabila dipicu masalah kebutuhan pokok).
h.  Apakah ada organisasi yang men-sponsori?

Dengan mengetahui macam-macam massa dan memahami sifat dari massa, maka kita bisa mengetahui pendekatan apa dalam menangani massa. Massa dapat ditangani dengan pendekatan keamanan dan/atau pendekatan humanis.

Pendekatan Keamanan
Pendekatan keamanan berpandangan bahwa setiap adanya kumpulan orang harus disikapi sebagai potensi konflik dan harus diantisipasi.

Strategi yg bisa dilakukan oleh aparat keamanan didalam membubarkan massa :
a.   Mengalihkan pusat perhatian.
b.  Menakut-nakuti orang-orang di dalam kerumunan tersebut.

Pendekatan Humanis
Melaksanakan Pendekatan Humanis membutuhkan rasa empati untuk merasakan apa yang orang lain rasakan. Hal-hal yang dapat dilaksanakan adalah :
     a.  Memahami motif terkumpulnya massa.
     b.  Merencanakan penyelesaian yang matang.
      1)  Koordinasi untuk mempersiapkan perundingan.
      2)  Menyiapkan perwakilan.
      3)  Menyiapkan dukungan logistik.
c.  Kesiapan mental.
      1)  Pengendalian diri yang baik.
      2)  Keberanian dalam bersikap.
d.  Analisis intelegen yang baik.

Prosedur Menghadapi Demo Karyawan dan Demo Massa
a.   Prosedur Menghadapi Demo Karyawan.
Pokok : Utamakan melakukan tindakan persuasif dan lindungi aset – aset vital.
Prosedur :
1)  Segera tutup pintu masuk ke dalam perusahaan untuk mencegah masuknya pihak luar ke lingkungan perusahaan.
2)  Tidak mengijinkan orang luar masuk ke dalam lingkungan perusahaan selama demo / pemogokan terjadi.
3)  Berusaha untuk melokalisir tempat pemogokan agar tidak meluas
4)  Berusaha menenangkan situasi dengan pendekatan persuasif agar tidak terjadi tindakan anarkis dari karyawan yang mogok.
5)  Melaporkan situasi dan perkembangannya kepada atasan / pimpinan perusahaan.
6)  Menjaga / melindungi obyek – obyek vital ( Sentral listrik, hydrant air, sentral telepon dll ) di dalam perusahaan agar tidak dirusak.
7)  Membuat laporan kejadian sebagai bahan pengusutan bila diperlukan
8)  Bila ada wartawan yang ingin meliput kejadian harus seijin Pimpinan 

b.  Prosedur Menghadapi Demo Massa.
Pokok : Utamakan melakukan tindakan persuasif dan amankan agar pintu gerbang tidak jebol / pendemo tidak memasuki area.
Prosedur :
1)    Segera menutup pintu masuk ke perusahaan.
2)    Tidak mengijinkan orang luar masuk ke dalam perusahaan selain utusan resmi dari pengunjuk rasa sebagai hasil negosiasi.
3)    Melaporkan kejadian kepada kepala satpam / chief security atau kepada pimpinan perusahaan tentang terjadinya unjuk rasa oleh massa.
4)    Dalam hal tertentu Security dapat melaporkan situasi kepada Polisi atas seijin chief security atau Pimpinan perusahaan dan meminta bantuan pengamanan dari aparat Kepolisian.
5)    Mengamankan instalasi vital di perusahaan dari pengrusakan.
6)    Mencari informasi tentang pengunjuk rasa tentang :
a) Dari mana asal pengunjuk rasa tersebut.
b) Apa yang menjadi isu yang menyebabkan terjadinya unjuk rasa terhadap perusahaan.
c) Apa tuntutan dari pengunjuk rasa terhadap perusahaan.
d) Siapa yang menjadi pimpinan pengunjuk rasa.
e) Apakah ada provokator didalam kelompok pengunjuk rasa.
f)  Apa sasaran sebenarnya dari provokator tersebut.
g) Berapa jumlah pengunjuk rasa.
7)    Berusaha untuk menenangkan pengunjuk rasa agar tidak bertindak anarkis.
8)    Apabila ditunjuk menjadi Tim Negosiasi maka lakukan pendekatan kepada pimpinan pengunjuk rasa untuk merundingkan masalah yang dihadapi dan mencari jalan penyelesaian masalah tersebut.
9)    Apabila pengunjuk rasa minta berunding dengan Pimpinan perusahaan maka anggota Securiti yang menjadi Negosiator segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan untuk mendapat keputusan.
10) Mengamankan jalannya perundingan antara pengunjuk rasa dengan Pimpinan perusahaan.
11) Melokalisir TKP unjuk rasa agar tidak meluas dan tidak memasuki perusahaan.
12) Melakukan pengamanan TKP sampai pengunjuk rasa bubar.
13) Membuat laporan kejadian untuk bahan dokumentasi dan bahan pengusutan lebih lanjut bila diperlukan.
14) Mempersiapkan Rute pelarian (Escape Route) dan sarana escape bagi pimpinan apabila situasi cenderung berubah menjadi anarkis.

Demikianlah materi Mengenali Macam – macam Prilaku dan Sifat Massa
Serta Prosedur Didalam Menangani Demo Massa/Karyawan ini, semoga bermanfaat. Aaminn….

ΓΌ Dirangkum dari berbagai sumber.



1 komentar: