Selasa, 07 Februari 2017

PENANGANAN KEBAKARAN BAGI SATPAM

Bagian 2 :  Tindakan Penanganan Kebakaran Di Lokasi Kerja
Oleh : Doddy Hidayat, SE



Untuk melaksanakan penanganan kebakaran di area kerja, kita pelajari:
1.     Sistem Pencegahan dan Penanganan Kebakaran
a.     Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
APAR menurut bahan (media) pemadamnya ada tiga, yaitu :
1)    Media Basah : Air, Busa.
2)    Media Kering : Serbuk (Powder) Racun Api.
3)    Gas : CO2

Untuk memudahkan pemilihan media pemadam kebakaran, kita perlu mengetahui klasifikasi kebakaran, yaitu :
1)    Kelas A : Bahan yang terbakar adalah benda padat seperti : Kayu, Kertas, Plastik, dll.
2)    Kelas B : Bahan yang terbakar adalah bahan bakar cair atau gas mudah terbakar seperti : Minyak, Olie, Gas Elpiji, dll.
3)    Kelas C : Bahan yang terbakar adalah Instalasi Listrik.
4)    Kelas D : Bahan yang terbakar adalah Bahan logam yang mudah menyala seperti magnesium, titanium, sodium, dll

Dari media pemadam dan bahan yang terbakarnya kita bisa tahu :
1)    Media Basah untuk memadamkan benda padat yang terbakar, tidak cocok untuk bahan bakar cair atau gas yang terbakar dan jangan dipergunakan untuk memadamkan kebakaran pada instalasi listrik.
2)    Media Kering untuk memadamkan benda padat, bahan bakar cair dan gas, instalasi listrik yang terbakar.
3)    Media Gas untuk memadamkan benda padat, bahan bakar cair dan gas, instalasi listrik yang terbakar dengan kelebihan tidak meninggalkan bekas / residu sehingga lebih aman dan bersih.

Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan media pemadamnya berupa media padat / powder karena lebih murah dan praktis.
 


Bagaimana anatomi APAR, APAR tipe storage pressure dengan bahan powder terdiri dari:
1)    Tabung
2)    Pipa Penyalur
3)    Handle
4)    Pin pengunci
5)    Manometer
6)    Selang
7)    Nozle (Corong)


Bagaimana cara menggunakan APAR? Ingat saja urutannya, yaitu PASS :
PULL               – Cabut PIN
AIM                – Arahkan NOZLE
SQUEZZE       – Remas HANDLE
SWEEP           – Sapukan SELANG

Dalam menggunakan APAR ada hal yang harus diperhatikan, yakni:
1)    Penggunaan apar di luar ruangan usahakan untuk tidak berlawanan dengan arah angin, agar bahan pemadam tidak berbalik ke arah kita.
2)    Memegang selang dengan tangan yang aktif agar dapat dengan leluasa menyapukan selang ke area yang terbakar.

b.     Hydrant System
Fire Hydrant System adalah suatu system pemadam api yang dioperasikan secara manual oleh operator (manusia) dengan menggunakan media pemadamnya air dan disepanjang instalasi pem-pipaan mengandung air bertekanan sampai pada titik Hydrant Valve, Hose reel, Hydrant Pillar atau perangkat lainnya (http://firehydrantsystemdesign.blogspot.co.id).

Berdasarkan lokasi penempatannya, system Hidrant dibedakan, menjadi :
1)    Sistem Hidrant Gedung
2)    Sistem Hidrant Halaman
3)    Sistem Hidrant Kota

Peralatan Hidrant antara lain:
1)       Hydrant box : kotak tempat menyimpan selang dan nozzle.
2)       Hydrant pillar : Tiang pipa air untuk disambungkan ke selang Hydrant
3)       Hydrant valve : Keran Hydrant
4)       Fire hose : selang hydrant
5)       Nozzle branchpipe : pipa nozzle, biasanya terbuat dari kuningan.

Cara menggunakan Hydrant :
1)    Bentangkan atau tarik selang hydrant, pastikan tidak ada lipatan dan anda membawa ujung yang benar.
2)    Pasangkan nozzle branchpipe dan diujung yang lain sambungkan ke hidrant pillar.
3)    Pegang nozzle branchpipe dengan benar agar tidak mencelakakan pada saat air dengan tekanan tinggi keluar.
4)    Beri tanda ke petugas yang bertugas membuka keran air di pillar untuk membuka, menambah atau mengurang tekanan.


Kesiapsiagaan Satpam didalam mengoperasikan Hydrant perlu dilatih secara berkala sehingga anggota Satpam memiliki kemampuan untuk memasangkan selang ke Pillar, membentangkan selang, memasang branchpipe nozzle, menyalurkan air/membuka keran, memegang selang, memegang branchpipe nozzle dan mengarahkan semprotan air untuk memadamkan api.

c.      Smoke detector
Alat ini akan mengeluarkan bunyi “beep” apabila ada asap didalam ruangan,  periksa secara teratur untuk memastikan baterai nya masih berfungsi.

d.     Alarm System
Ada beberapa macam alarm dan cara pemicunya, pastikan anggota satpam mengetahui bunyi alarm, dimana letak pemicu dan bagai mana cara mefungsikan alarm.

e.     Sprinkler
Alat ini ditempatkan di plafon dan akan menyemprotkan air seperti air yang disemprotkan oleh penyiram tanaman ke seluruh ruangan apabila di picu secara manual atau otomatis karena terdeteksi ada panas/kebakaran di ruangan tersebut.

2.     Struktur Organisasi Penanganan Kebakaran
Disetiap perusahaan besar biasanya sudah tersusun Tim Penanganan Keadaan Darurat karena hal ini sudah disyaratkan dalam perundang-undangan, apalagi kalau sudah ter-sertifikasi SMK3 atah OHSAS 18001.

Bisanya anggota satpam dimasukan ke dalam salah satu Tim, ini:
a.     Bagian Pemadaman Kebakaran
Segera padamkan api dengan APAR atau menggunakan Hydrant System.
b.     Bagian Informasi
1)    Memberikan informasi terjadinya kebakaran dan langkah-langkah yang harus diambil kepada karyawan/penghuni gedung.
2)    Melaporkan kebakaran kepada pimpinan.
3)    Melaporkan kebakaran ke Dinas terkait (Damkar, Kepolisian, Rumah Sakit, dll).
c.      Bagian Evakuasi
Mengarahkan evakuasi ke titik kumpul aman dan melakukan penyisiran apabila memungkinkan.
d.     Bagian Penyelamat Data
Memastikan data-data dan berkas-berkas penting terselamatkan.
e.     Tim Keamanan
1)    Melaksanakan akses kontrol
2)    Me-sterilkan jalan yang akan dilalui mobil Damkar.
3)    Mengamankan area.

3.     Tindakan Penghuni Gedung Atau Karyawan pada saat kebakaran
Apabila terjadi kebakaran di dalam gedung, maka penting untuk :
a.     Mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Bagian Informasi.
b.     Hanya membawa barang pribadi yang mudah dibawa.
c.      Bergegas meninggalkan ruangan mengikuti jalan darurat.
d.     Tidak berlari dan menggunakan sepatu hak tinggi.
e.     Tidak menggunakan Lift.
f.       Berkumpul dititik kumpul yang aman.
g.     Tidak meninggalkan titik kumpul sebelum ada perintah lanjut.
h.     Hal-hal yang menjadi perhatian :
1)    Api akan cepat merambat ke arah atas, jangan menuju ke atas tetapi menuju ke lantai bawah.
2)    Apabila ruangan penuh asap, usahakan menutup hidung/mulut dengan kain basah.
3)    Asap akan memenuhi ruangan bagian atas, udara yang lebih bersih ada di bagian bawah.
4)    Apabila ruangan gelap gulita, usahakan menemukan dinding dengan tangan kanan, ikuti/telusuri dindingnya karena di suatu titik anda akan menemukan pintu.
5)    Apabila akan membuka pintu, rasakan panas di daun pintu atau di pegangan pintu dengan punggung tangan, apabila panas maka ruangan yang akan dituju telah penuh dengan api.
6)    Apabila terkurung dalam suatu ruangan, usahakan menutup rapat sela sela pintu, partisi pintu, dan celah ventilasi dengan kain basah, usahakan menghubungi orang lain atau menarik perhatian orang lain melalui jendela atau berteriak, tunggu diselamatkan dan jangan bertindak gegabah.
7)    Secara umum tangga / belalai yang ada di mobil pemadam kebakaran hanya akan mencapai lantai 7 dari sebuah gedung.

Demikian tindakan yang harus dilakukan oleh anggota Satpam apabila terjadi kebakaran di area kerjanya.

Kebakaran sangat cepat membesar, untuk itu perlu kesigapan dan sikap tenang didalam menanganinya.






1 komentar: