Senin, 09 Januari 2017

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEBAKARAN

Bagian 1 :  Tindakan Pencegahan Kebakaran Di Lokasi Kerja
Oleh : Doddy Hidayat, SE


DRILL PENANGANAN KEBAKARAN HARUS SECARA RUTIN DILAKUKAN 
UNTUK MEMPERSIAPKAN MENTAL DAN KEMAMPUAN KARYAWAN 
DIDALAM MENANGANI KEBAKARAN KECIL


     Untuk melaksanakan pencegahan terjadinya kebakaran, yang pertama harus kita pelajari adalah anatomi dari Api itu tersendiri.

    Mari kita mulai dengan mengenal Apa itu Api? Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Oksidasi sendiri menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

Api terdiri dari berapa unsur? Api terdiri dari 3 Unsur, yaitu :
1.     Udara
2.     Panas
3.     Bahan Bakar

Sumber Panas bisa berasal dari :
1.     Api terbuka
Api terbuka bisa berasal dari :
a.     Pembakaran (Batubara, Sampah, dll).
b.     Pengelasan (listrik atau gas).
c.      Kompor atau tungku.
d.     Lilin, Obor, Lampu minyak, Obat nyamuk bakar, dll.
e.     Petasan, Kembang Api.
f.       Dll.

2.     Reaksi Kimia
     Pernah lihat Pak Tarno mengeluarkan kertas / sapu tangan dan bilang : “Prok..Prok…Prok…Tolong dibantu, Ya?” dan wush! Keluar Api? Api nya itu berasal dari perpaduan bahan kimia.
 Kalau yang bekerja di Pabrik pasti pernah melihat kemasan Botol, Kaleng atau Drum yang berlambang Api? Itu adalah bahan-bahan kimia yang mudah terbakar, bahkan ada bahan kimia yang karena goncangan saja bisa meledak. Apabila menemukan bahan Kristal kalium atau potassium permangate dan gliserin (glycerin), pastikan kedua bahan kimia itu tidak diletakan berdekatan karena reaksi kimianya bisa menghasilkan Api.

3.     Konsleting Listrik
     Mungkin inilah Kambing Hitam yang paling banyak dituduh sebagai penyebab kebakaran. Dipasaran banyak dijual peralatan kelistrikan dengan harga murah dengan label Made In China, melihat harganya tentu saja menarik bukan, tetapi bagaimana dengan kualitasnya? Harga murah itu karena mereka menggunakan material/bahan yang murah sehingga umur pakainyapun pendek. Untuk urusan kelistrikan usahakan pergunakan barang-barang yang berkualitas baik dengan label SNI.
     Tahu pemanjang kabel yang gulung? Pemanjang kabel itu dibuat untuk kegunaan sementara saja, bukan untuk se-men-tahun (Selamanya), alat itu mudah panas karena gulungan kabel dan mudah rusak/konslet.

4.     Gesekan Benda / Mesin (Mekanis)
     Coba perhatikan mesin yang sedang menyala, kalau ada gesekan benda apa yang terjadi? Benda tersebut akan menjadi panas bukan? Itulah kenapa dipergunakan Oli / Grease sebagai pelumas supaya tidak panas dan aus.

5.     Matahari / Petir (Alam)
     Pernah melihat semak-semak di musim panas yang tiba-tiba saja terbakar? Atau tumpukan Batubara yang tanpa sebab tiba-tiba mengeluarkan asap? Pada saat musim panas, Satpam harus semakin waspada karena tiba-tiba saja semak-semak kering yang ada di lingkungan perusahaan atau tumpukan persediaan Batubara dapat terbakar begitu saja.

6.     Arson
     Ini adalah istilah tindakan pembakaran yang disengaja, baik dengan tujuan sabotase maupun dengan tujuan kriminal. Kalau kita lihat di Youtube, banyak sekali tindakan pembakaran yang disengaja rekam oleh pelakunya, sangat menakutkan.

7.     Hati yang terbakar cemburu???
     Kata Mang @ridwankamil juga “Buanglah Mantan Pada Tempatnya…Ha ha ha…..” (Just Kidding).

Bahan Bakar  bisa berupa :
1.     Bahan Bakar Padat
     Jenis bahan bakar padat disekitar kita banyak sekali, bisa berupa barang-barang berbahan kayu termasuk kertas dan kardus, Berbahan Plastik dan karet, dsb.

2.     Bahan Bakar Cair
     Selain Bensin, Solar dan Minyak Tanah / Kerosin, harus diperhatikan juga bahan lain seperti Oli, Thiner, Alkohol dan bahan kimia cair lainnya yang mudah terbakar.
     Waspadai juga tanki bekas penyimpanan bahan bakar cair yang sudah kosong atau yg sudah tidak dipergunakan lagi, karena kita tidak tahu apakah di tanki tersebut masih terdapat gas sisa bahan bakar cair yang menguap atau tidak.

3.     Bahan Bakar Gas
     Pastikan kita tidak membaui gas yang bocor apabila kita sedang patroli ke area tempat penyimpanan tabung gas atau area yang terdapat selang penyalur gas.

     Ketiga Unsur (Udara-Panas-Bahan Bakar) tadi membentuk “Segi Tiga Api” yang berarti bahwa ketiga unsur itulah yang akan membentuk Api, Api tidak akan terbentuk kalau tidak ada salah satu dari unsur tersebut.

     Untuk mencegah terjadinya kebakaran apa yang bisa kita lakukan? Yang bisa kita lakukan adalah memisahkan ketiga unsur tadi agar tidak bersatu. Adalah sangat sulit untuk me-lokalisasi atau memisahkan unsur udara, yang bisa kita lakukan adalah memisahkan unsur Panas dengan Unsur Bahan Bakar.

     Sederhana kan pencegahannya? Memisahkan Sumber Panas dengan bahan-bahan yang mudah terbakar. Baik, setelah kita tahu pencegahannya, sekarang bagai mana menerapkannya dalam suatu prosedur. Prosedurnya untuk mencegah terjadinya kebakaran, adalah :
1.     Meningkatkan kepedulian dan kesadaran Anggota dan Satpam akan bahaya kebakaran.
     Apa yang terjadi pada saat kebakaran?  Dan mengapa kebakaran itu berbahaya? Kebakaran sangat berbahaya, karena kebakaran itu:
a.     Cepat
Pernah melihat bagaimana kebakaran terjadi? Api dengan cepat akan melahap benda-benda apa saja yang mudah terbakar, bayangkan kalau hal itu terjadi diarea yang padat penduduk.
b.     Panas
Saking panasnya kebakaran, pernah terjadi Mobil Damkar terbakar akibat paparan panas dari kebakaran yang terjadi.
c.      Gelap
Ketika api berkobar, maka akan menghasilkan asap pekat, kalau hal ini terjadi di ruangan tertutup, maka dengan cepat akan memenuhi ruangan tsb sehingga ruangan menjadi gelap pekat.
d.     Mematikan
Tentu saja kebakaran itu mematikan, berdasarkan data, kematian yang terjadi penyebab utamanya bukanlah karena terbakar tetapi karena menghirup asap yang mematikan.

2.     House Keeping yang baik.
      Apa hubungannya menjaga kebersihan area sekitar kita dengan menghindari kebakaran? Dengan menjaga kebersihan, maka kita mencegah barang-barang yang mudah terbakar seperti kertas – kertas bekas, sampah tissue dan barang – barang mudah terbakar lainnya terpapar oleh panas atau terkena api yang mungkin saja muncul dari konsleting arus listrik atau peralatan listrik lainnya.
   Menjaga kebersihan berarti kita juga menjauhkan Tikus yang dapat menggerogoti kabel-kabel atau peralatan listrik sehingga mencegah terjadinya konsleting listrik.

3.     Paroli Area Rawan.
     Area mana saja yang bisa dianggap rawan? Area yang dianggap rawan adalah area-area yang terdapat sumber panas dan area yang terdapat barang-barang yang mudah terbakar, misalnya Panel Listrik, Trafo, Dapur, Genset, Tempat penyimpanan Tabung Gas atau Bahan Bakar, Gudang, dll.

4.     Access Control yang benar.
     Pastikan untuk area tertentu yang berbahaya terpasang Sign “DILARANG MASUK” dan pastikan tidak ada orang yang tidak berkepentingan dan tidak berwenang berada di area tersebut.
     Pada saat melaksanakan cek body atau pemeriksaan barang  bawaan, pastikan karyawan tidak membawa benda yang dilarang masuk seperti korek api/gas dan rokok ke area produksi.

5.     Penegakan Peraturan.
a.     Larangan Merokok
     Mungkin ini adalah peraturan yang sering dilanggar bahkan oleh oknum anggota satpam itu sendiri, sebelum melaksanakan penegakan peraturan tentu saja seorang anggota satpam harus mendisiplinkan diri sendiri terlebih dahulu.
     Arahkan karyawan atau tamu yang merokok untuk merokok di area yang telah ditentukan.
b.     Prosedur penggunaan dapur (Kompor)
     Apabila di perusahaan ada Dapur Karyawan atau Dapur Kantin, pastikan memenuhi persyaratan keamanan, seperti tersedianya tabung APAR, hanya orang / karyawan tertentu saja yang boleh menggunakan kompor, kunci dapur dipegang hanya oleh petugas ttt, dll.
c.      Prosedur Pengelasan
     Prosedur pengelasan hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah mengantungi ijin operasional pengelasan, jadi tidak sembarangan orang dapat melaksanakan pekerjaan pengelasan, pastikan area disekitar pengelasan aman dari benda-benda yang mudah terbakar, diberi batas dan tanda serta diawasi oleh supervisornya.
     Satpam dapat menghentikan pekerjaan pengelasan apabila dianggap berbahaya sampai dilakukan pencegahan dan penanggulangan bahaya tersebut.
d.     Prosedur Pengoperasian Katel Uap (Boiler)
     Pastikan hanya petugas yang sudah ber-SIO yang dapat mengoperasikan boiler dan area boiler tidak ditinggalkan tanpa petugas / teknisinya.
e.     Prosedur Pengoperasian Diesel / Generator
     Ingatlah prinsip “Kalau tudak bisa, jangan lakukan”. Satpam tidak dilatih untuk mengoperasikan mesin genset, jadi ketika ada kebutuhan menyalakan genset, pastikan hanya teknisinya saja yang melaksanakan dan melakukan pemeliharaan gensetnya.
f.       Prosedur Penanganan Batubara
     Batu bara tidak boleh ditumpuk melebihi ketinggian tertentu, lakukan prosedur pemeriksaan dan penyiraman tumpukan Batubara.

6.     Pemasangan Sign / Peringatan.
    Pastikan di lokasi-lokasi dan titik-titik yang berbahaya dipasang Tanda Bahaya, contohnya seperti “AWAS LISTRIK TEGANGAN TINGGI” atau “DILARANG MASUK”. Apabila ada peralatan / sarana yang rusak, pastikan dipasang LO-TO (Lock Out – Tag Out) sebagai penanda bahwa alat / sarana tsb sedang dalam keadaan rusak dan tidak boleh dipergunakan.

7.     Pemeliharaan Peralatan dan Sarana.
a.     Sarana Kelistrikan
Pastikan kabel-kabek listrik ditata dengan baik, tidak mengganggu /menghalangi lajur jalan dan tidak melintang dilantai.
b.     Peralatan Elektronik dan Peralatan Listrik
Pastikan semua peralatan yang tidak dipergunakan, kabelnya dicabut (un plug) dari steker, seperti :
   AC
   Charger
   Travo
   Printer
   Komputer (kecuali ada prosedur khusus)
   Mesin Pemanas Air
   Dispenser
   Mesin Photo Copy
   dll
c.      Peralatan memasak.
Apabila menghadapi libur akhir pekan atau libur panjang, pastikan regulator tabung gas tidak terpasang (hubungi bagian terkait untuk koordinasi).


      Apabila hal-hal tersebut di atas dilaksanakan, maka Insya Allah kita meminimalisasi kemungkinan terjadinya kebakaran di area kerja kita, bagaimana kalau kita sudah berusaha mencegah tetapi kebakaran tetap terjadi? Kita akan bahas di Bagian ke 2 tulisan ini.

1 komentar: