Senin, 25 Januari 2016

PENANGANAN ANCAMAN BOM BAGI SATPAM


PENGENALAN DAN PROSEDUR PENANGANAN ANCAMAN BOM

Oleh : Doddy Hidayat, SE


ANGGOTA SATPAM MELAKSANAKAN AKSES KONTROL DENGAN CARA MEMERIKSA KENDARAAN 
SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENCEGAHAN ANCAMAN BOM  



Dari beberapa ancaman peledakan bom dan kejadian serangan bom dimulai dari Bom Bali 1&2, Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Bom Mobil di depan Kedutaan Besar Australia, penyerangan Pos Polisi di Jl. M Thamrin Jakarta, Peledakan di beberapa Rumah Ibadah, kita dapat menarik benang merah target serangan teroris, yaitu:

1.  Rumah Ibadah.

2.  Tempat yang biasa dikunjungi kaum ekspatriat (Orang asing).

3.  Lembaga Asing (Amerika, Australia, Eropa).

4.  Badan Usaha yang memiliki citra luar negri (Hotel, Gerai Fast Food, CafĂ©, dll).

5. Lembaga/ Badan Usaha yang dianggap symbol luar negri/ Negara kapitalis (Bank, Mall, dll).

6.  Pos Polisi.

 

Sayangnya, banyak rekan-rekan kita sesama anggota satpam yang bertugas ditempat-tempat seperti itu, apa yang bisa dilakukan oleh Anggota Satpam untuk menangani ancaman – ancaman seperti itu?

 

Sebagai langkah awal kita pelajari apa itu bom, Bom adalah alat yang menghasilkan ledakan dan energi secara besar dan cepat, pada saat ledakan terjadi mengakibatkan tekanan udara yang sangat besar dan juga terjadi pergerakan fragmen-fragmen yang terdapat di dalam bom (bisa berupa paku-paku, baud atau benda-benda metal lainnya) maupun pecahan-pecahan benda-benda disekitarnya, hal inilah yang menyebabkan kerusakan dan kehancuran.

 

Untuk keperluan sipil, jarang disebut dengan “Bom” tetapi dengan istilah peledak. Pemakaian kata “Bom” dalam militer biasanya untuk menyebut alat peledak yang dijatuhkan dari udara tanpa pemandu dari pesawat udara.

 

Macam-macam bom/peledak menurut penggunaannya:

1.  Bom Militer      : Granat, Mortir, Aicraft Bomb, dll.

2.  Comercial explosive : Dinamit, Power gel, dll.

3.  Home Made Bomb : Bom Pipa, Bom Waktu, Bom Bakar, Bom Mobil, dll.

 

Jenis-jenis Bom berdasarkan kekuatan ledakannya :

1..Low Explosive :

Kekuatan ledak rendah, Ledakan tidak spontan, dipicu dengan api (Black Powder, dll).

2. High Explosive :

Kekuatan ledak tinggi, Ledakan spontan, dipicu dengan detonator (TNT, RDX, dll).

3. Initiator :

Penggunaan terbatas, peka terhadap segala aksi dari luar.

 

Untuk menghidupkan atau mematikan sebuah bom biasanya dengan menggunakan “Switch / Saklar”, Switch ini bermacam-macam, bisa berupa : Timer, Remote Control, Anti sentuh, anti cahaya, anti potong, dll. Cara kerjanya bisa diaktifkan oleh pelaku, oleh korban, dari jarak jauh, atau diaktifkan dengan waktu.

 

Dalam penanganan ancaman bom, Anggota Satpam melakukan :

1.  Pencegahan.

     Pencegahan dapat dimulai dari penjagaan dan pengawasan di Akses Kontrol :

a. Laksanakan penjagaan dan pemeriksaan orang/barang/kendaraan di pintu masuk.

b. Pintu gerbang selalu dalam keadaan tertutup, pintu gerbang dibuka apabila pengunjung atau tamu sudah dikenali. (akan lebih baik apabila kendaraan pengunjung/tamu tetap diberi stiker penanda di kendaraannya).

c.   Periksa dengan teliti surat jalan/surat pengiriman barang.

d. Gunakan Inspection Mirror/Cermin Periksa untuk memeriksa kolong kendaraan, carilah hal-hal yang mencurigakan seperti kabel-kabel tambahan, alat distributor listrik ganda, dll.

e.  Untuk memeriksa barang gunakanlah handheld metal detector, apabila menemukan hal yang mencurigakan, mintalah orang yang membawa barang untuk membuka dan menunjukan barang bawaannya.

f.  Ingatlah bahwa akses control adalah prosedur yang harus dijalankan dengan benar dan teliti, kerjakan dengan sungguh-sungguh walaupun selama ini tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan. Kejadian peledakan bom di Hotel JW Marriott bermula dari masuknya bahan peledak melalui akses pengiriman/penerimaan barang bukan melalui pintu akses depan. Mobil yang meledak di depan Kedubes Australia berjenis mobil Boks. Peledakan dibeberapa Rumah Ibadah menggunakan kendaraan Sepeda Motor. Sekarang ini muncul fenomena pelaku Bom Bunuh diri turut serta membawa istri dan anak dalam melakukan aksinya.

g.  Pada saat melakukan pemeriksaan cek body, kerjakan dengan benar dan sungguh-sungguh. Perhatikan lampu indicator pada Walktrough Metal Detector (Gerbang Metal Detector) untuk fokus bagian yang akan diperiksa.

h.   Berikan pengertian apabila ada komplen mengenai prosedur pemeriksa-an ini.

 

Pada beberapa laman sumber, disebutkan ciri-ciri pelaku bom bunuh diri, diantaranya :

a.  Memakai jaket/rompi, padahal cuaca sedang panas.

b.  Membawa Tas Ransel/Koper/Tas pinggang.

c. Proporsi badan tidak sesuai, terlihat gemuk tetapi leher dan kepala normal.

d.  Banyak berkeringat.

e.  Mulut komat-kamit seperti berbicara sendiri.

f.  Mata fokus pada suatu target yang akan diledakan.

 

2.  Penanggulangan Ancaman Bom Via Telepon.

Apa yang dapat dilakukan oleh anggota Satpam apabila ada telepon ancaman peledakan bom? Anggota satpam bisa melakukan langkah-langkah berikut :

a. Hadapi dengan tenang, jangan panik dan usahakan mencari sebanyak-banyaknya informasi tentang sipenelepon.

b. Siapkan catatan / Form Ancaman Bom.

c.  Aktifkan rekaman telepon (bila ada).

d. Tetap menjaga sopan santun sehingga penelepon tidak tersinggung dan tidak segera menutup telepon.

e. Usahakan agar bisa berbicara selama mungkin dengan mencari informasi tentang :

1). Identitas penelepon.

2). Dari kelompok mana.

3). Dimana kira-kira bom dipasang.

4). Berapa banyak bom yang dipasang.

5). Kapan kira-kira bom akan meledak.

6). Apa tuntutan pemasang bom.

f.  Apakah ada jalan untuk bernegosiasi agar bom tidak diledakan.

g.  Segera lapor pada atasan.

h. Anggota Satpam tidak boleh menyebarkan informasi tentang adanya ancaman bom sebelum ada intruksi dari atasan.

i.  Atas perintah atasan lakukan evakuasi ke tempat aman.

 

3.  Penanganan Bom yang belum meledak.

Apabila ditemukan bom atau benda yang dicurigai sebagai bom, maka anggota satpam melaksanakan :

a. Isolasi.

1). Berikan tanda bahaya yang jelas.

2). Jangan mengganggu benda yang dicurigai bom (Memegang, meng-goncangkan, memindahkan, dll).

3). Pasang security line (kalau ada) atau menggunakan tali dan barikade supaya tidak ada orang yang melintas/mendekati lokasi.

b.  Pelaporan.

1). Segera lapor kepada pimpinan.

2). Laporkan kepada pihak kepolisian apabila sudah ada petunjuk pimpinan, mengenai :

a). Kejadian penemuan benda mencurigakan.

b). Bentuk benda yang dicurigai bom.

c). Lokasi penemuan.

d). Waktu ditemukan.

e). Orang yang menemukan.

f). Kronologi penemuan.

3). Hindari penggunaan HT atau HP didekat area penemuan bom.

c. Evakuasi.

1).  Keputusan evakuasi gedung ada pada manajemen berdasarkan pertimbangan anggota / kepala satpam.

2).  Anggota bersiaga di sepanjang jalur evakuasi untuk mengarahkan orang-orang ke tempat aman/Titik kumpul aman.

3).  Tenangkan dan inventarisir seluruh penghuni gedung / karyawan di tempat aman.

4).  Laporkan kepada manajemen hasil dari inventarisir penghuni/gedung untuk tindak lanjut kemungkinan mengadakan penyisiran gedung.

5).  Apabila ada staff/penghuni yang memiliki kemampuan didalam penanganan keadaan darurat (Dokter, Perawat, Petugas P3K) dapat diperbantukan dengan segera.

6).  Evakuasi dilakukan dengan setenang mungkin agar penghuni / karyawan tidak panik.



    CONTOH PENANGANAN BENDA YANG DIDUGA BOM 
YANG TIDAK SESUAI PROSEDUR DAN SERAMPANGAN (Video dari Youtube)

4.   Penanganan Kondisi setelah bom meledak.

Apabila terjadi ledakan bom di area kerja, maka tindakan yang harus dilakukan adalah :

a. Tutup area.

Berlakukan status quo (tidak boleh merubah, memindahkan, menyentuh barang bukti).

b. Hubungi kepolisian terdekat.

c. Berikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) apabila memungkin-kan.

d. Perbantukan orang yang memiliki kemampuan didalam penanganan keadaan darurat (Dokter, Perawat, Petugas P3K).

e. Segera hubungi ambulance.

f.  Evakuasi dan inventarisir penghuni/staff lainnya.

g. Perkuat pengamanan sampai tim gegana / kepolisian datang.

h. Laporkan langkah-langkah awal yang telah dilakukan Satpam kepada pihak kepolisian.

i.  Anggota Satpam dilarang :

1). Memberikan statement kepada pers tanpa seijin manajemen.

2). Membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan kejadian.

 

Sebagai Mitra Polisi, anggota satpam juga harus membantu kepolisian dengan cara membuka mata dan teliga di lingkungan sekitarnya, waspadai orang-orang yang tinggal di kost-kostan atau kontrakan, salah satu kecenderungan/ciri khas pelaku teror di Indonesia adalah menggunakan kost-kostan atau kontrakan sebagai tempat bermukimnya. Koordinasikan dengan RT/RW atau aparat setempat apabila ada penghuni kost-kostan atau kontrakan yang mencurigakan. Mencurigakan dalam hal ini antara lain :

1. Penghuninya tertutup tidak bersosialisasi

2. Rumahnya selalu/sering tertutup padahal terlihat ada aktifitas penghuninya.

3. Tidak jelas asal usulnya.

 

Demikianlah antisipasi dan penanganan ancaman bom, semoga area kerja kita selalu aman terkendali dan tidak terjadi kejadian-kejadian seperti tsb di atas, tetapi walau bagaimanapun juga anggota satpam wajib untuk selalu siaga dan mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terjadi ancaman bom.

 

Sebagai penutup, mari kita berpasrah diri dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar seluruh Anggota Satpam di Indonesia selalu dilindungi serta dijauhkan dari marabahaya dan bencana. Amiin.

 Dari berbagai sumber

6 komentar:

  1. sangat bermanfaat sekali. Terimakasih Pak Dody Hidayat.

    Salam Hormat,
    Adityawarman
    081519000001

    BalasHapus
  2. terima kasih sudah membaca blog saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. pak doddy, jika berkenan bisa share ke alamat email saya di :
      adityawarman.tje@gmail.com
      adityawarman@sekap.net

      agar kami bisa langsung berkomunikasi lbh real time. Terimakasih banyak sebelumnya pak. Jazzakallah khair akhi...

      Salam Hormat
      Adityawarman
      081519000001
      082110865252

      Hapus
  3. Betul, sangat bermanfaat.. Terimakasih sharing nya pak doddy. Ijin saya teruskan ke tim saya pak, boleh?

    BalasHapus
  4. Salam Hormat Komandan.....
    Mohon Ijin Kopas, untuk di gunakan sebagai bahan pelatihan dasar satpam

    BalasHapus