Serta
Prosedur Didalam Menangani Demo Massa/Karyawan
Oleh : Doddy
Hidayat, S.E.
Sifat pengamanan dan
penertiban yang dilakukan oleh seorang anggota satpam adalah pencegahan
(Preventife), mencegah terjadinya berbagai macam ganguan, ancaman dan resiko.
Gangguan dan ancaman ini bisa datang dari orang lain, baik sebagai individu
maupun berbentuk kelompok (massa).
Penanganan terhadap
gangguan yang berasal dari massa tentu saja berbeda dari penanganan gangguan
yang dilakukan secara individual. Apabila anggota satpam menghadapi massa yang
terus bertambah, maka anggota satpam tidak bisa bergerak sendiri, pihak
kepolisian harus mengambil peranan utama didalam penanganan massa yang terus
bergerak dinamis, dan perlu diingat bahwa peran anggota satpam adalah sebagai
unsur pembantu kepolisian.
Definisi Psikologi
Ada banyak ahli yang
mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:
a. Pengertian
Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat
dilihat secara langsung maupun yang tidak
dapat dilihat secara langsung.
b. Pengertian
Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungannya.
c. Pengertian
Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu
maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka
adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara,
duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi
berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak,
tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Definisi Massa
Massa menurut Gustave Le
Bon (yang dapat dipandang sebagai pelopor dari Psikologi Massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang
banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan
untuk sementara waktu, karena minat dan kepentingan yang sementara pula.
Misal orang yang melihat pertandingan sepak bola, orang melihat bioskop dan
lain sebagainya.
Definisi Psikologi Massa
Berdasarkan kamus lengkap
psikologi, psikologi massa adalah pembelajaran
mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai
kelompok-kelompok yang terorganisir dengan luas. Sedangkan menurut Chaplin
(1972), psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku
manusia dalam kelompok yang terorganisir secara longgar (loosely organized
group).
Macam-macam Kelompok (Massa)
Massa menurut Mennicke
(1948) dibedakan antara massa abstrak dan massa konkrit.
Massa Abstrak
adalah sekumpulan orang yg belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan
tertentu. Terbentuk karena : ada kejadian yg menarik, ancaman terhadap individu
dan adanya kebutuhan yg tidak terpenuhi.
Massa Konkrit
adalah massa yang mempunyai ciri-ciri :
a. Adanya
ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan,
persamaan ide, dan sebagainya.
b. Adanya
persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan
sendiri dan sebagainya.
c. Mempunyai
struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu.
Antara massa absrak dan
massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam arti bahwa massa abstrak
dapat berkembang atau berubah menjadi
konkrit, dan sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada
kalangan massa abstrak bubar tanpa adanya bekas.
Apa yang dikemukakan oleh
Gustave Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang
dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti
bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.
Sifat-sifat Massa
Massa mempunyai
sifat-sifat antara lain, yaitu:
a. Impulsif,
ini berarti massa itu akan mudah terpancing untuk melakukan sesuatu secara
bersama-sama.
b. Mudah sekali
tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka harus dihindari hal-hal
yang dapat menyinggung perasaan massa yang bersangkutan.
c. Sugestibel,
ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dari luar.
d. Tidak
rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak
rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
e. Adanya
social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang
disebabkan karena adanya aktivitas individu lain.
Hal-hal yang harus
diperhatikan apabila ada sekumpulan orang :
a. Apakah
terjadi kebangkitan emosi massa yang sangat kuat? Bisa melalui yel-yel dan
gerakan yang dapat menyinggung harga diri kelompok lain.
b. Apakah ada
pemicu yang dapat membahayakan dilingkungan seperti sajam, batu, pentungan,
dll.
c. Apakah ada
provokator yang terorganisir?
d. Bagaimana
dengan keadaan cuaca?
e. Apakah
kelompok massa yang muncul bersifat sesaat atau sudah kronis?
f. Apakah ada
dua kelompok atau lebih yang bersebrangan?
g. Apakah ada
motif dasar? (Sangat berbahaya apabila dipicu masalah kebutuhan pokok).
h. Apakah ada organisasi
yang men-sponsori?
Dengan mengetahui
macam-macam massa dan memahami sifat dari massa, maka kita bisa mengetahui
pendekatan apa dalam menangani massa. Massa dapat ditangani dengan pendekatan
keamanan dan/atau pendekatan humanis.
Pendekatan Keamanan
Pendekatan keamanan
berpandangan bahwa setiap adanya kumpulan orang harus disikapi sebagai potensi
konflik dan harus diantisipasi.
Strategi yg bisa dilakukan
oleh aparat keamanan didalam membubarkan massa :
a. Mengalihkan
pusat perhatian.
b. Menakut-nakuti
orang-orang di dalam kerumunan tersebut.
Pendekatan Humanis
Melaksanakan Pendekatan
Humanis membutuhkan rasa empati untuk merasakan apa yang orang lain rasakan.
Hal-hal yang dapat dilaksanakan adalah :
a. Memahami
motif terkumpulnya massa.
b. Merencanakan
penyelesaian yang matang.
1) Koordinasi
untuk mempersiapkan perundingan.
2) Menyiapkan
perwakilan.
3) Menyiapkan
dukungan logistik.
c. Kesiapan
mental.
1) Pengendalian
diri yang baik.
2) Keberanian
dalam bersikap.
d. Analisis
intelegen yang baik.
Prosedur Menghadapi Demo Karyawan dan Demo Massa
a. Prosedur
Menghadapi Demo Karyawan.
Pokok
: Utamakan melakukan tindakan persuasif dan lindungi aset – aset vital.
Prosedur
:
1) Segera tutup
pintu masuk ke dalam perusahaan untuk mencegah masuknya pihak luar ke
lingkungan perusahaan.
2) Tidak
mengijinkan orang luar masuk ke dalam lingkungan perusahaan selama demo /
pemogokan terjadi.
3) Berusaha
untuk melokalisir tempat pemogokan agar tidak meluas
4) Berusaha
menenangkan situasi dengan pendekatan persuasif agar tidak terjadi tindakan
anarkis dari karyawan yang mogok.
5) Melaporkan
situasi dan perkembangannya kepada atasan / pimpinan perusahaan.
6) Menjaga /
melindungi obyek – obyek vital ( Sentral listrik, hydrant air, sentral telepon
dll ) di dalam perusahaan agar tidak dirusak.
7) Membuat
laporan kejadian sebagai bahan pengusutan bila diperlukan
8) Bila ada
wartawan yang ingin meliput kejadian harus seijin Pimpinan
b. Prosedur
Menghadapi Demo Massa.
Pokok
: Utamakan melakukan tindakan persuasif dan amankan agar pintu gerbang tidak
jebol / pendemo tidak memasuki area.
Prosedur
:
1) Segera
menutup pintu masuk ke perusahaan.
2) Tidak
mengijinkan orang luar masuk ke dalam perusahaan selain utusan resmi dari pengunjuk
rasa sebagai hasil negosiasi.
3) Melaporkan
kejadian kepada kepala satpam / chief security atau kepada pimpinan perusahaan
tentang terjadinya unjuk rasa oleh massa.
4) Dalam hal
tertentu Security dapat melaporkan situasi kepada Polisi atas seijin chief
security atau Pimpinan perusahaan dan meminta bantuan pengamanan dari aparat
Kepolisian.
5) Mengamankan
instalasi vital di perusahaan dari pengrusakan.
6) Mencari
informasi tentang pengunjuk rasa tentang :
a) Dari mana asal
pengunjuk rasa tersebut.
b) Apa yang
menjadi isu yang menyebabkan terjadinya unjuk rasa terhadap perusahaan.
c) Apa tuntutan
dari pengunjuk rasa terhadap perusahaan.
d) Siapa yang
menjadi pimpinan pengunjuk rasa.
e) Apakah ada
provokator didalam kelompok pengunjuk rasa.
f) Apa sasaran
sebenarnya dari provokator tersebut.
g) Berapa jumlah
pengunjuk rasa.
7) Berusaha
untuk menenangkan pengunjuk rasa agar tidak bertindak anarkis.
8) Apabila
ditunjuk menjadi Tim Negosiasi maka lakukan pendekatan kepada pimpinan
pengunjuk rasa untuk merundingkan masalah yang dihadapi dan mencari jalan
penyelesaian masalah tersebut.
9) Apabila
pengunjuk rasa minta berunding dengan Pimpinan perusahaan maka anggota Securiti
yang menjadi Negosiator segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan untuk
mendapat keputusan.
10) Mengamankan
jalannya perundingan antara pengunjuk rasa dengan Pimpinan perusahaan.
11) Melokalisir
TKP unjuk rasa agar tidak meluas dan tidak memasuki perusahaan.
12) Melakukan
pengamanan TKP sampai pengunjuk rasa bubar.
13) Membuat
laporan kejadian untuk bahan dokumentasi dan bahan pengusutan lebih lanjut bila
diperlukan.
14) Mempersiapkan
Rute pelarian (Escape Route) dan sarana escape bagi pimpinan apabila situasi
cenderung berubah menjadi anarkis.
Demikianlah materi Mengenali
Macam – macam Prilaku dan Sifat Massa
Serta Prosedur Didalam
Menangani Demo Massa/Karyawan ini, semoga bermanfaat. Aaminn….
ΓΌ Dirangkum dari berbagai sumber.
86 Tks komandan
BalasHapus