ANGGOTA AN. DANI ANGGOTA SATPAM BCA WISMA ASIA JAKARTA
MENDAPATKAN PENGHARGAAN SEBAGAI
JUARA 1 LOMBA PELAYANAN SATPAM NASIONAL
BEBERAPA WAKTU YANG LALU
PELAYANAN
SATPAM
(Bagian I : Mempersiapkan
Pikiran dan Hati Untuk Melaksanakan Pelayanan)
OLEH : DODDY
HIDAYAT, SE
Untuk
memahami pentingnya Fungsi Pelayanan, mari kita pelajari rangkaian pertanyaan
ini : “Dari mana kita mendapatkan baju? Tentu saja dari Toko Pakaian, Dari mana
Toko Pakaian mendapatkan Stok pakaian untuk dijual? Tentu saja dari perusahaan
Garment, Apa bahan utama yang digunakan perusahaan garment? Tentu saja kain,
dari mana perusahaan garmen mendapatkan kain? Dari pabrik tenun, Bisakah pabrik
tenun menghasilkan kain tanpa benang? Tentu saja tidak, dari mana pabrik tenun
mendapatkan benang? Dari pabrik pemintalan benang, Apa bahan pemintalan benang?
Tentu saja Kapas, dari mana kapas didapat? Dari petani Kapas, Bisakah petani
Kapas menggarap lahan pertaniannya tanpa memakai baju? ........ Bisa saja,
sih....tapi pasti kedinginan...dan gubal – gabél pastinya..... (Do you know
what the meaning of “gubal – gabél”? ... gubal – gabél is something hanging
around swinging left and right continuouslly in ordered times”).
Apa
arti dari pertanyaan-pertanyaan di atas? Artinya adalah...kita semua sangat
bergantung kepada orang lain, saling membutuhkan dan saling memberi,
kesimpulannya adalah, kita sebagai mahluk sosial akan saling melayani.
Sebutkan
dua pekerjaan atau profesi yang sifatnya tidak melayani orang lain (Tidak
termasuk pengangguran dan tindakan kriminal, ya?) .................. ada? Tidak
ada ya?....... (Sebenarnya ada satu pekerjaan yang tidak melayani orang lain,
yaitu “Uniko” Usaha Nipu Kolot, usaha untuk mendapatkan uang pada saat sekolah
dulu....xoxoxoxo). Semua pekerjaan atau profesi itu untuk melayani orang lain,
baik menyediakan barang atau jasa (manfaat), itulah fitrah manusia, sudah
menjadi kodrat manusia untuk saling melayani, jadi mengapa kita ragu dan malu
untuk melayani orang lain?
Apasih
pelayanan itu? Pelayanan adalah setiap tindakan, perbuatan atau upaya yang
dapat ditawarkan kepada orang lain dan bersifat tidak tampak atau tidak
berwujud (intangible) serta tidak menghasilkan kepemilikan apapun bagi
pemakainya. Produksi jasa biasanya berkaitan dengan barang yang berwujud (tangible
goods), atau dapat juga tidak berkaitan sama sekali. (Kottler, 1996 : 660).
Sederhananya
pelayanan adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan dan harapan orang lain, kalau
kebutuhan dan harapannya terpenuhi, maka kita melakukan pelayanan yang
berkualitas (Quality Services). Kalau kita bisa melebihi kebutuhan dan
harapannya, maka itulah yang disebut dengan Pelayanan Prima (Excellent
Services).
Kebalikannya
adalah kalau kita tidak bisa memenuhi kebutuhan dan harapan orang lain, maka
akan timbul kekecewaan (komplen) karena ketidak puasan. Ketika klien/ nasabah/
konsumen/ pelanggan sudah komplen maka kita akan dianggap tidak berguna dan
akan diganti, ketika kita diganti maka kita tidak punya pekerjaan, ketika kita
tidak punya pekerjaan maka kita tidak akan mendapatkan penghasilan, ketika
tidak ada penghasilan tidak akan ada uang, tidak ada uang berarti tidak terbeli
makan dan kebutuhan lain tidak akan terpenuhi (Ketika kita tidak dapat lagi
memenuhi kebutuhan keluarga...maka kita akan ditendang oleh mertua! xixixixi).
Intinya adalah NO SERVICES NO BUSSINES! – NO BUSSINES NO JOBS! – NO JOBS NO
MONEY!
Hal
ini menunjukan betapa pentingnya klien/ nasabah/ konsumen/ pelanggan, tanpa
adanya klien, maka tidak akan ada pekerjaan bagi kita. Untuk itulah maka semua
keinginan dan kebutuhan dari klien/ nasabah/ konsumen/ pelanggan harus kita
penuhi.
Kita
sudah memahami peran kita untuk melayani dan memenuhi kebutuhan klien/ nasabah/
konsumen/ pelanggan, dan melayani kepentingan orang lain sudah menjadi kodrat
manusia, maka kita tidak perlu merasa rendah diri ketika kita melayani
kepentingan orang lain.
Untuk
bisa melayani dengan baik, kita perlu mempersiapkan hati kita, apa saja
persiapan hati untuk melayani dengan baik? Persiapannya adalah kita harus
memiliki :
1.
Rasa Peduli
2.
Rasa Menghargai
3.
Simpati dan
Empati
Rasa Peduli
Apa
yang dimaksud dengan peduli terhadap klien? Peduli terhadap klien adalah sikap
yang mengindahkan; menghiraukan; memperhatikan semua kebutuhan – kebutuhan dan
keinginan – keinginan klien.
Dari
mana rasa peduli itu datang? Rasa peduli itu datang kalau kita memiliki rasa
senang, rasa sayang dan rasa memiliki terhadap profesi kita. Seseorang tidak
akan mungkin bisa peduli terhadap klien kalau ia tidak senang dengan
pekerjaannya, bukankah kita peduli karena kita sayang? Sebaliknya kita akan
bersikap tidak peduli kalau kita tidak mempunyai rasa cinta.
Coba
bayangkan, pada saat kita sedang belanja di sebuah super market membawa banyak
barang belanjaan dan kita kesulitan untuk membawanya ke tempat parkir tapi
tidak ada seorang karyawanpun yang mempedulikan kita, apa yang kita rasakan?
Kecewa bukan? Itulah yang dirasakan oleh klien/ nasabah/ konsumen/ pelanggan
apabila kita tidak peduli terhadap keperluan dan kebutuhan klien/ nasabah/
konsumen/ pelanggan.
Rasa Menghargai
Pada
tulisan diatas kita sudah memahami betapa pentingnya klien/ nasabah/ konsumen/
pelanggan bagi kita, mereka sudah meluangkan waktu, perhatian dan uangnya untuk
datang ke perusahaan kita (Apapun urusannya), mereka datang untuk memberikan
kontribusi bagi kemajuan perusahaan yang kita jaga, maka sudah semestinya kita
menghargai klien/ nasabah/ konsumen/ pelanggan atas pengorbanannya.
Pada
dasarnya orang suka dihargai, dengan dihargai orang akan merasa bahwa dirinya
adalah orang yang penting. Pada kenyataannya klien/ nasabah/ konsumen/
pelanggan memang adalah orang yang sangat penting bagi kita.
Dengan
menghargai orang lain, maka kita sebenarnya menghargai diri dan profesi kita
sendiri.
Simpati
Simpati
adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga
mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.
Anggota
Satpam harus tertarik dahulu dengan keperluan dan kebutuhan klien/ nasabah/
konsumen/ pelanggan, kalau sudah sudah berminat untuk membantu, baru munculah
rasa Empati.
Empati
Empati
adalah kemampuan menciptakan keinginan untuk menolong, mengalami emosi yang
serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan
pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain.
Maksudnya
adalah Anggota Satpam harus mampu untuk merasakan apa yang klien/ nasabah/
konsumen/ pelanggan rasakan, anggota Satpam harus merasakan apa yang dirasakan
oleh nasabah ketika lama mengantri didepan teller, Anggota Satpam harus
merasakan apa yang dirasakan konsumen ketika mendapati barang yang dipesannya
ternyata rusak.
Dengan
kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan maka tingkat kepedulian
kita akan meningkat sehingga akan muncul keinginan kita untuk menolong dan
membantu klien/ nasabah/ konsumen/ pelanggan. Selain itu, dengan rasa
kepedulian yang tinggi maka kita akan lebih mudah untuk mengahadapi klien yang
komplen dan mampu menemukan jalan untuk menyelesaikan masalahnya.
Dari
bahasan di atas, kita sudah mempelajari dan memahami :
1.
Melayani orang
lain sudah menjadi kodrat manusia.
2.
Pentingnya klien/
nasabah/ konsumen/ pelanggan bagi kita
3.
Rasa Peduli
4.
Rasa Menghargai
5.
Simpati dan
Empati
Untuk
Bagian II kita akan mempelajari bagaimana Sikap Positive seorang Anggota Satpam
dalam melayani klien/ nasabah/ konsumen/ pelanggan. Untuk lebih memahami mengenai Fungsi Pelayanan Bagi
Satpam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar